Skripsi ditengah COVID 19
Awal tahun ini
saya menyelesaikan KKN dengan penuh cerita yang sangat menarik. Selain mengabdi
dengan masyarakat KKN pasti memiliki cerita cinta lokasi yang sangat
menyenangkan. Tapi kita tidak membahas masalah cinta, karena saya masih kurang
berpengalaman di bidang ini.
45 hari selesai
sudah saatnya kembali ke kampus kemudian mengurus semua yang berkaitan dengan
tugas akhir. Saya adalah mahasiswa yang tidak terlalu pintar di kelas. Setiap
hari saya selalu rajin untuk datang ke kampus, absenpun jarang sekali jika itu
tidak mendadak dengan kegiatan. Saya orang yang sangat kurang mengeti mengenai
teori sehingga apapun yang dijelaskan oleh dosen saya mengertinya cuma sedikit
habis itu nyampe kosan materinya dilupa lagi, seperti itu aja terus wkwkw.
Meskipun saya tidak mengerti tentang teori bukan berarti diluar sana saya tidak
belajar yang lain. Saya memiliki mental yang lumayan besar oleh karena itu saya
selalu memberanikan diri untuk bertanya dan maju ke depan, karena buat dosen keaktifan
juga menjadi salah satu kunci penilaian penting di kampus.
Fasion saya
kayanya bukan dikampus. Saya aktif diorganisasi di kampus dan hamper setiap
hari saya berada disana meskipun kegiatannya sekedar nongkrong santai sambal
ngomongin temen haha. Itu menjadi salah satu penyebab cepatnya hilang materi di
kampus. Seberes kuliah saya bersama banyak teman yang aktif diorganisasi
belajar mengenai fotografi, videografi dan organisasi. Entah mengapa saya
sangat menikmati kegiatan ini karena tidak membosankan dan praktik langsung
sehingga ilmu yang saya dapat lumayan kerasa. Disini saya juga belajar mengenai
leadership disetiap kegiatannya. Bagaimana saya belajar team work dalam
penyelesaian masalah. Hal ini sangat menarik karena saya berfikir ketika saya
terlalu aktif di kampus dan tidak mengikuti organisasi maka saya tidak akan
bisa menjadi pemmpin yaah untuk apa teori yang saya pelajari selama ini jika
harus menjadi bawahan.
Tahun ini
menjadi tahun yang memiliki pondemik yang sangat banyak, baru saja memasuki
awal tahun dunia dikagetkan dengan penyebaran virus korona. Kampus juga
merasakan dampak dari virus ini yang otomatis berdampak kepada seluruh
mahasiswa. Sebelum pemerintah menetapkan status lock down setelah KKN saya
mengejar deadline untuk pengajuan judul skripsi. 2 minggu lebih saya
mengurusnya maklum sedikit malas mencari dosen untuk tanda tangan syarat
pengajuan judul. Selanjutnya beberapa berkas sudah ditandatangani oleh dosen
judul skripsi saya pun sudah saya pikirkan dengan matang-matang. Planning yang
saya sudah buat tiba-tiba menjadi kacau.virus mulai masuk ke Indonesia, korban
mulai bertambah sehingga seharusnya minggu depan saya akan bertemu dengan dosen
akhirnya pemerintah melakukan lock down. Malamnya saya merenung tentang
skripsi, kapan skripsi saya akan selesai hmmmm.
Sembari menunggu
pemerintah mencabut status lock down saya mencoba produktif dari rumah, saya
mulai belajar menulis untuk blog, membuat video untuk youtube tidur dan makan.
Meskipun sesekali saya memikirkan skripsi. Bagaimana tidak mikirin cewek yang
dikenal oleh orang tua udah selesai sedangkan aku belun apa-apa.
Tapi dibalik
semua ini mungkin tuhan berencana lain, kita Cuma bisa merencanakan sedangkan
yang menjadi penentu di segala rencana adalah tuhan. Untuk sekarang ini saya
masih belum menyentuh skripsi saya dan masih santai dengan belajar nulis blog.
Semoga kita semua masih diberi perlindungan. Jangan khawatir kalau kita bisa
membaca situasi belajar dari rumah juga kita bisa lakuka.
Komentar
Posting Komentar