KE JAWA TIMUR HARGA MAHASISWA INCLUDE (Transport, Makan, Penginapan, Destinasi Wisata Keren)
Beberapa bulan
yang lalu aku bersama beberapa orang teman seorganisasi berlibur ke jawa timur.
Tepatnya ke daerah banyuwangi dan jember. Dengan modal yang pas pasan akupun
berangkat.
Perjalanan kami
mulai dari pelabuhan lembar. Dengan membayar tiket sebesar 46k dan perjalanan
selama kurang lebih 4 jam kami pun sampai di pelabuhan padang bai. beristirahat
sejenak serta mengisi perut akibat dari tergoyangnya aku di tengah lautan
sembari mencari kendaraan umum yang akan membawa kita menuju ke gili manuk.
Sekitar 30 menit mencari kendaraan umum akhirnya kami menemukan harga yang pas
setelah di nego. Kami mendapatkan harga 50k/orang itupun kami di antar sampai
ke terminal gianyar bali. Dari terminal gianyar kami melanjutkan perjalanan
menuju gili manuk menggunakan bus dengan tarip 45k. Kebetuan pas perjalanan ke
gili manuk saya tertidur dan kurang tau pasti berapa jarak tempuhnya hehehehe.
Tepat jam 10 malam kami sampai di gili manuk. Tidak berlama-lama kami langsung
menuju ke loket pembelian tiket. Aku terkejut melihat harga tiketnya karena
sangat murah sekali yaitu sebesar 8k. Sesampinya di pelabuhan banyuwangi kami
tidak melanjutkan perjalnan dikarenakan kondisi waktu yang cukup malam serta
kondisi badan yang sudah mulai lemes wkwkw. Tak jauh dari pelabuhan kami
menginap di masjid yang kata teman saya siapapun boleh nginep di masjid ini
asal sholat subuh, ya itu juga bisa kita press budged penginapan.
Setelah
membereskan serta merapikan barang bawaan kami langsung menuju ke stasiun.
Jarak dari masjid menuju ke stasiun tidak terlalu jauh sehingga bisa berjalan
kaki sekalian olah raga hehehehe. Sesampainya di stasiun ternyata kondisinya
masih sepi aku kira tutup eh ternyata pemberangkatan di mulai jam 8 pagi.
Pada hari ini
kami terlebih dahulu menuju ke jember karena ada kegiatan jambore mahasiswa
fotografi seindonesia. Beberapa jam menunggu tiket kereta api mulai di buka dan
harga tiket dari banyuwangi-jember sebesar 8k waaaaaaaw selain cepat ternyata
kereta api juga murah dan nyaman hehehe.
Kami sampai di
jember dan melaksanakan kegitan jambore selama 3 hari. Ingin tau kegiatan jam
bore itu seperti apa bisa klik disini .
Jambore
selesai. Kami melanjutkan pejalanan kembali ke banyuwangi, kami tidak langsung
pulang melainkan mampir ke rumah senior kami yang dimana esoknya kami akan
mengunjungi beberapa tempat yaitu: de djawatan, pulau merah, dan kawah ijen
dalam waktu kurang dari sehari.
Kami sampai di
banyuwangi kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan pick up menuju rumah
senior. Sesaimpainya di rumah senior kami beristirahat serta kami di beri makan
gratis oleh senior kami. Ngobrol becanda dan bercerita tentang banyak hal
sampai tertidur itu lah yang kami lakukan agar cepat berganti hari.
Pukul 8 pagi
menggunakan bus pariwisata dengan bayaran 50k/orang kamipun melunjur kelokasi
pertama yaitu DE DJAWATAN. De djwatan adalah tempat wisata dengan view pohon
besar layaknya pohon purba yang mempunyai motif waw menjadikan unik wisata ini.
Selain pohon besar apa aja si yang ada di de djawatan??. Terdapat penyewaan ATV
dengan harga terjangkau untuk berkeliling di sekitaran djawatan atau kalau
tidak ingin mengendarainya sendiri kalian juga bisa menyewa andong dengan harga
yang terjangkau pula. Tersedia juga berbagai spot foto ala kekinian yang bisa
kalian pilih sesuai selera. Hmmmmm udah kebayang belum??.
Puas menikmati
keindahan djawatan kami melanjutkan perjalanan ke pulau merah. Perlu diketahui
ini bukan pulau tapi sebuah pantai yang namanya pulau merah hehehe. Pulau merah
terletak di selatan banyuwangi dengan panti pasir putih yang luas serta menjadi
spot surving dengan icon perbukitan di pinggiran pantai layaknya selong belanak
pulau lombok. Keindahan pulau merah semakin menawan ketika sang surya mulai tenggelam. tepat sekali untuk di kunjungi bagi anda yang senang fotografi, anda bisa puas memotret lanscape yang tidak kalah dengan pantai yang lainnya.
Hari sudah
mulai gelap, pantai kelihatan mulai memudar yang menandakan kami harus kembali
menuju ke rumah senior. Beristirahat sebentar sembari mengecas hp, kamera dan
perlengkapan lainnya yang kami butuhkan sebelum
nanti malam kami akan ke ijen. Kenapa si harus malam??? Karena loket pembelian
tiket menuju ke kawah ijen di buka mulai pukul 01.00 pagi.
Pukul 12 malam
kami berangkat menuju ke kawah ijen dengan kendaraan yang sama. Perjalanan
tidak terlalu jauh kami rasakan karena di sepanjang perjalan rata-rata kami
semua terelelap. Pukul 01 pagi lebih sedikit kami sampai di pintu gerbang kawah
ijen. Pedagang kupluk menghampiri kami dan manawarkan barang dagangannya,
mereka bilang beli ini selain jadi penghangat di sepanjang perjalanan ini juga
menjadi oleh oleh buat orang dirumah. Yahhh beberapa dari temanku membelinya
dan aku tidak wkwkwk. Ada juga yang menawarkan jasa sewa masker ala game PUBG
karena mereka bilang kalau ingin melihat BLUE FIRE harus menggunakan masker
ini. Yaah saya menganggap kalau sarung saya pun bisa menjadi masker
ehehehe. Berdoa sejenak sebelum jalan ke
ijen kami lakukan dan tak jauh dari tempat parkir bus kami berjalan dn
registrasi. Ternyata biaya registrasinya cukup murah Cuma 8k untuk wisatawan
lokal dan untuk wisatawan luar negeri aku kurang tau, kebetulan aku juga bukan
bule ahahaha. Perjalanan dari registrasi menuju ke kawah di tempuh selama 2-3 jam
tergantung kuatnya kita jalan. Jalannya gelap dan menanjak sehingga saya
sarankan untuk membawa senter dari rumah. Tenang saja buat yang tidak kuat
jalan atau tidak ingin capek tetapi ingin menikmati keindahan pesona kawah
ijen. Kalian juga bisa menyewa sejenis gerobak yang akan mendorong kalian ke
puncak dengan biaya 800k bolak balik.
Karena hari
yang cukup pagi aku tidak bisa melihat blue fire karena kata orang blue fire
akan terlihat sebelum subuh. Yaah karena angin juga yang cukup besar aku
berlindung di balik bebatuan sembari mununggu terbitnya matahari. Hari mulai
cerah dan kaupun melihat banyak sekali penambang belerang yang datang dari
pusat asap belerang. Penambang ini tidak menggunakan masker apapun, mungkin
sudah terbiasa kali yaaa. Padahal di dunia kesehatan asap belerang sangat
berbahaya untuk paru-paru belum lagi berat satu kali angkatnya bisa mencapai 25
kg dan juga harga yang tidak terlalu mahal untuk perkilonya sehingga menurut
saya itu tidak sesuai dengan lelahnya penambang. Penambang ini juga sangat
kreatif karena untuk meningkatkan output dari belerang ini penambang biasanya
membentuk belerang menjadi berbagai bentuk seperti kura kura, piramida,
kupu-kupu dan lain-lain.
Asap belerang
dan hijaunya air kawah ijen menjadi sebuah daya tarik yng harus diabadikan
menggunakan lensa kamera atau sekedar foto narsis sebagai bukti kalau kalian
sudah kesini menjadi hal yang wajib dilakukan oleh seluruh pengunjung wisata
kawah ijen. Tetap diingat jangan pernah buang sampah sembarangan.
Semakin siang
semakin pekat bau asap belerang sehingga kami di haruskan untuk kembali turun
dari ijen.
Tak jauh dari
ijen. Dengan menempuh perjalanan selama 15 menit kami menuju ke KALIPAHIT
kurang tahu juga si kenapa namanya kali pahit, tak perlu bayar tiket masuk juga
alias gratis hehehe. Kali pahit adalah sebuah air terjun yang sumber airnya
berasal dari ijen yang pastinya masih terdapat kandungan belerangnya dengan
batu batu besar sebagai daerah aliran sungainya. Keseruan di Kalipahit menjadi
penutup perjalanan kami di banyuwangi.
Di luar
ekspektasi ternyata liburan tak harus mahal. Dengan modal sedikit bisa dapat
hal menarik seperti ini.
Full Video:
Komentar
Posting Komentar