Bukit Tunak Menjadi Pilihan Destinasi Liburan di Tahun Baru
Minggu siang atau 5 hari setelah tahun baru
2019 aku bersama temanku, ilwan, arya, ragil, agung dan intan memutuskan untuk
pergi liburan ke pantai. Sebenernya kami sudah merencanakan ini dari jauh jauh
hari akan tetapi selalu gagal. semua ini terjadi akibat salah satu dari kita
selalu berhalangan karena kesibukan masing-masing. terutama saya yang berhalangan
hadir karena saya masih ada tanggung jawab di organisasi. pada akhirnya aku
cuma iseng buat mengajak temen temenku untuk liburan diawal tahun 2019.
ternyata teman teman yang lain merespon dengan baik dan pada akhirnya kami
memutuskan untuk liburan di hari minggu dengan tujuan liburan di Bukit Tunak
Aku bersama teman-teman yang lain berbeda
lokasi. Aku dengan intan di mataram, sedangkan ilwan, arya ragil dan agung
mereka di lombok timur. akhirnya aku menghubungi ilwan untuk menentukan lokasi
pertemuan kita nanti dan akhirnya kami sepakat untuk bertemu di Desa Sade.
Bukit Tunak terletak di kabupaten lombok
tengah atau berjarak sekitar 2 jam dari Bandara internasional Lombok. Untuk
mencapai ke Bukit tunak kita di permudah dengan adanya jalanan aspal yang mulus
sampai dengan taman kupu-kupu. Tapi sebelumnya kita akan di kenakan tarif masuk
sebesar Rp. 7.500. Nominal yang cukup murah buat kita yang modal nekat. tarif
tersebut sesuai dengan fasilitas yang tersedia di sepanjang jalan seperti
adanya papan informasi, mushollah, taman kupu-kupu, dan lain sebagainya. semua
ini dikelola dengan cara yang baik dan terbilang cukup bersih karena tersedia
banyak tempat membuang sampah yang di sediakan oleh pengelola. Kemudian kita
akan melanjutkan perjalanan menuju ke bukit tunak dengan jalan bertanah dengan
waktu tempuh 20 menit sesuai kecepatan. saran aja si kalau mau ke bukit tunak
anda harus mengecek ban motor agar tidak bocor di tengah pernalanan karena
setelah melewati pos registrasi tidak ada tempat tambal ban.
sepanjang jalanan bertanah kita dusuguhkan
dengan banyaknya kupu-kupu yang berterbangan liar dengan warna menarik yang menandakan
bahwa di hutan tersebut masih alami.
Panasnya sang mentari yang menyengat kulit
menjadi penyambut dikala kami telah sampai di Bukit tunak. Bukit tunak
merupakan sebuah pantai yang dikelilingi oleh bukit yang curam sehingga kita
dianjurkan untuk tidak terlalu di pinggir untuk mencegah sewaktu-waktu tempat
kita berpijak itu runtuh.
bukit tunak memiliki sebuah icon yang unik
yaitu terdapat beberapa batu karang yang menjulang tinggi di pinggir pantai dan
jurang tinggi menjadi penghalang untuk ke batu karang tersebut. Tower pemantau
menjadi penambah fasilitas yang unik, karena kita bisa naik untuk melihat
keseluruhan pantai bukit tunak, seakan akan kita ikut terbang di drone lah hahaha.
sebelah timur kita akan melihat gugusan bukit yang berjejer rapi sampai keujung
mata melihat. Sebelah utara terdapat perbukitan hijau. sebelah selatan kita
bisa melihat laut lepas samudra hindia dan sebelah barat kita bisa melihat
sunset di waktu sore hari. semua itu bisa kita lihat di satu tempat dengan naik
ke sebuah tower pemantau.
Terdapat sebuah berugak (Bahasa sasak) yang
artinya gazebo dibangun untuk beristirahat atau sekedar menunggu teman yang
turun dari tower jika ada orang yang takut dengan ketinggian. Kesadaran dari
pengunjung juga sudah cukup baik karena mereka sadar akan kebersihan dengan membuang
sampah di tempat yang telah di sediakan oleh petugas wisata. Ini merupakan
suatu kebanggaan buat saya pribadi bahwa pantai yang indah ini bersih dari
sampah dan semoga saja orang orang alay yang membuang sampah sembarangan tidak
berkunjung ke tampat yang seindah ini.
Komentar
Posting Komentar